Puisi-puisi PHARO


KEMBALI KE TALANG-TALANG

Aku ingin kembali
bermalam di Talang-Talang
ketika bulan terang
biar kutemani penyu yang datang
membiak warisan alam
agar tenang hadir bertandang
agar malam bernyanyi girang

Aku ingin kembali
ke pulau seribu janji
ada wajah tinggal bersemi
untuk hiasi galeri seni
di sini aku pernah berjanji
pada langit pagi
akan kulukis hening mentari
yang hadir menghias langit kirmizi

Kembali ke Talang-Talang
ketika ombak kian garang
ketika malam tidak berbintang
dan penyu tidak datang
dan aku terasa malang

18 Januari 2006


SEHENING SAMUNSAM

Aku hadir berteman khuatir
menjenguk Samunsam
bicaranya bahasa kesal
bercerita tentang duka
tersimpan rahsia alam
resah rimba diperkosa
luka persada dinoda

Samunsam berwajah cangkaliwang
diracik haloba manusia
ditikam dendam saudara
dilingkari pawaka iri
membakar rimba janji
menguji dekri harmoni
terpaterikah lagi ikatan hati?

Aku hadir di batas bibirmu
menatap duka nusa
menangis wibawa
menanti depus pawana kuasa
lalu kulaungkan suara
kembalikan hening Samunsam
agar maruah kekal di hujung peta.

4 Jun 2007


MALUDAM DALAM DIAM

Dalam diam
ada malam diulam kelam
dalam payah
ada resah menyapa lelah
dalam sunyi
ada sepi mengulit mimpi
dalam diri
ada hati mengusik janji

Maludam diam
malam kelam
aku menunggu
Maludam dalam diam
membusa cinta pesisir
malam masih kelam

aku dalam keliru
memuja cinta musafir
janji sesepi mimpi

sungai mengalir biru
langit menebar awan kelabu
alam terus berzikir
insan kembali berfikir.

18 Januari 2006 – 4 Jun 2007


Disiarkan di Stail Utusan Sarawak, 5 Julai 2007

2 comments:

Anonymous said...

Teruskanlah senandung lagu puisi dari bumu Kenyalang.

Saiee Driss said...

Terima kasih.

Penyiaran di ruang ini membolehkan saya mengikuti sedikit sebanyak perkembangan dunia sastera di Sarawak dan terubatlah rindu di kejauhan.